19 Agustus 2021

Materi Daring Akidah Akhlaq BAB I NAMA-NAMA AL-QUR'AN

 


Sesuai pengertian istilahnya, bahwa al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai mukjizatnya dan bagi yang membacanya merupakan ibadah. Al-Qur’an sebagai firman Allah Swt. yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai Nabi terakhir, dinamakan al-Qur’an karena merupakan kitab suci yang wajib dibaca, dipelajari, dan merupakan ajaran-ajaran wahyu terbaik.

Al-Qur’an juga mempunyai nama yang cukup banyak, di antara nama-nama lain al-Qur’an adalah sebagai berikut :

1. Al-Kitab 

Al-kitab berarti Kitab atau buku. Nama ini diambil dari firman Allah Swt. Berikut: 

=============== ayat al-quran ===============

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”  (QS. Al-Baqarah[2]:2) 


2. Al-Furqan

Al-Furqan berarti pembeda, maksudnya al-Qur’an menerangkan secara jelas mana yang benar dan yang salah. Nama ini dambil dari firman Allah Swt. berikut: 

=============== ayat al-quran ===============

Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. AlFurqan [25]:1)

\3. Az-Zikr 

Az-Zikr berarti peringatan. Al-Qur’an dikatakan Az-Zikr karena banyak ayat-ayatnya yang berisi peringatan kepada manusia. Nama ini diambil dari firman Allah Swt. berikut: 


=============== ayat al-quran ===============

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15]:9)

4. Al-Huda

Al Huda berarti petunjukal-Qur’an dikatakan Al-Huda karena ayat-ayatnya berisi
petunjuk bagi manusia. Nama Al-Huda diambil dari Firman Allah Swt. berikut:

=============== ayat al-quran ===============

Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) AlQur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil).” (QS. Al-Baqarah [2]:185) 

5. An-Nur

An-Nur berarti cahaya. Al-Qur’an dikatakan An-Nur karena petunjuk-petunjuknya adalah sebagai penerang hati manusia.

=============== ayat al-quran ===============

Artinya: “Barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah Tiadalah Dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (QS. An-Nur [24]:40)

6. Al-Bayyinah 

Al-Bayyinah berarti keterangan. Al-Qur’an dikatakan Al-Bayyinah karena ayatnya berisi beberapa keterangan atau penjelas bagi suatu masalah. Nama ini diambil dari firman Allah Swt. berikut

=============== ayat al-quran ===============

Artinya: “Orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.” (QS. Al-Bayyinah [98]:1)


C. BUKTI TENTANG KEBENARAN  AL-QUR’AN
\
Perhatikan Ayat ini
Artinya “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS. Al Maidah [5]:48) 

Ayat di atas menunjukkan adanya bukti kebenaran al-Qur’an yang dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya bertahap. Pertama, menantang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam al-Qur’an secara keseluruhan (baca QS. 52:34). Kedua, menantang mereka untuk menyusun sepuluh surah semacam al-Qur’an (baca QS. 11:13). Seluruh al-Qur’an berisikan 114 surah. Ketiga, menantang mereka untuk menyusun satu surah saja semacam al-Qur’an (baca QS. 10:38). Keempat, menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surah dari alQur’an (baca QS. 2:23).

Pada masa pemerintahan Abu bakar Ash-Siddiq, muncul beberapa orang murtad dan mengaku sebagai nabi. Mereka mencoba membuat tandingan terhadap al-Qur’an, tetapi tandingan yang mereka buat tidak ada nilainya sama sekali. ( (QS. Al-Baqarah [2]:23-24)

D. ISI POKOK KANDUNGAN AL-QUR’AN
Sebagai kitab suci yang menyempurnakan kitab-kitab terdahulu, al-Qur’an berisi petunjuk secara lengkap sesuai dengan perkembangan zaman. Ajaran yang terkandung dalam al-Qur’an sebagian besar meliputi: 

    1) Akidah, yakni mengajarkan kepercayaan kepada Allah Swt., malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir dan takdir. Keenam  perkara ini disebut rukun iman atau pokok-pokok kepercayaan. 
    2) Ibadah, yakni mengajarkan cara-cara ibadah kepada Allah Swt. 
    3) Muamalah, yakni mengajarkan hubungan antara manusia, baik dalam keluarga, tetangga, maupun masyarakat.
    4) Akhlak karimah, yakni budi pekerti yang mulia, baik dengan anggota keluarga dan masyarakat secara luas maupun dengan Allah Swt. sebagai penciptanya.
    5) Tarikh, yakni menceritkan sejarah umat terdahulu untuk diambil pelajaran bagi umat sesudahnya.
    6) Syariat, yakni mengajarkan tentang peraturan perundang-undangan secara menyeluruh yang berkaitan dengan ibadah, akidah dan muamalah.

Dari penelitian yang telah di lakukan menunjukkan bahwa lebih dari 60% ayat-ayat al-Qur’an membicarakan alam semesta, sedangkan 40% lainnya membicarakan tentang akidah, ibadah, hukum, muamalah, tarikh, akhlak dan kisah teladan. Hal ini menunjukkan bahwa al-Qur’an sesuai dengan kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

News...

MAULID NABI 2023

 

Populer