01 Agustus 2021

Materi Daring Akidah Akhlaq 7 BAB I AKIDAH ISLAM (2)

 BAB I AKIDAH ISLAM (2)

D. Pengertian Iman , Islam dan Ihsan 

    1. Iman

Menurut bahasa 

yang berarti percaya. Sedangkan menurut Istilah, iman adalah 
“Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan
dilaksanakan dengan anggota badan (perbuatan).”
Jika seseorang sudah mengimani seluruh ajaran Islam, maka orang tersebut sudah  dapat dikatakan mukmin (orang yang beriman). Iman terdiri atas tiga tingkatan :

1. Tingkatan mengenal, artinya seseorang baru mengenal sesuatu yang diimani.
2. Tingkat kesadaran, artinya iman seseorang sudah lebih tinggi karena sesuatu yang diimani disadari oleh alasan tertentu.
3. Tingkat haqqul yakin, artinya iman yang tertinggi, seseorang mengimani sesuatu tidak  hanya mengetahui dengan alasan tertentu tapi diikuti dengan ketaatan dan berserah diri kepada Allah Swt.

    2. Islam
Islam secara bahasa 
artinya tunduk, patuh, menyerah diri dan selamat. 

Sedangkan menurut istilah Islam ialah agama yang mengajarkan agar manusia tunduk patuh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT.  Ajaran Islam harus diyakini kebenarannya. Allah menjamin kebenaran tersebut sebagaimana firman-Nya dalam surat Ali Imran (3) ayat :19 berikut :
 Artinya "“sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah agama Islam.” Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut :
    Artinya: “…Kabarkanlah kepadaku tentang Islam?”.  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasalam menjawab: "Kesaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadlan, serta haji ke Baitullah jika kamu mampu bepergian kepadanya.”...(HR. Bukhari)  

Dari pengertian ini Islam mencakup 5  hal : 
1. Bersyahadat dengan 2 kalimat syahadat
2. Menegakkan shalat
3. Puasa di bulan Ramadhan
4. Menunaikan zakat
5. Haji jika mampu

3. Ihsan 
    Ihsan berasal dari bahasa arab 
yang artinya adalah berbuat baik, berbakti atau mengabdikan diri. Sedangkan menurut istilah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah Swt. dengan dilandasi kesadaran dan keikhlasan. Berbakti kepada Allah yakni berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri, sesama manusia maupun bagi makhluk lain. Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah, seolah-olah orang yang melakukan perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah. Orang yang telah menerapkan hal ini disebut dengan
muhsin. Hal ini terungkap dalam hadits Rasulullah  Saw. :
    Yang Artinya :  “ Kabarkanlah kepadaku tentang ihsan itu?” Beliau menjawab: "Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."”(HR. Muslim).

Dengan kata lain, dalam beribadah kita harus benar-benar ikhlas, khusyuk dan tunduk hanya kepada Allah. Ihsan ada empat macam, yaitu:
1. Ihsan terhadap Allah
2. Ihsan terhadap diri sendiri
3. Ihsan terhadap sesama manusia
4. Ihsan terhadap makhluk lain (alam lingkungan) 

C. Hubungan Iman, Islam dan Ihsan

    Hubungan iman, Islam, dan ihsan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Artinya, jika seseorang mengaku berakidah Islam /sebagai muslim, maka harus ada tiga unsur pokok ini didalam dirinya yaitu iman, Islam, dan ihsan. Ketiganya mempunyai hubungan yang sangat erat. Iman menekankan pada akidah dan keyakinan(amal batin). Ilmu yang membahasnya adalah ilmu tauhid, yaitu hal-hal yang diyakini oleh seorang yang mukallaf (orang yang telah dewasa yang wajib menjalankan hukum-hukum agama) yang terdiri dari ketuhanan, kenabian dan hal-hal yang sam’iyyat (masalah yang ghaib). 
Islam lebih menekankan amal lahir, tindakan yang nyata sebagai bukti keimanannya. Ilmu yang membahasnya adalah ilmu fikih, yaitu ilmu tentang hukum-hukum syari’at praktis yang diwajibkan Allah Swt. untuk dilaksanakan oleh kaum muslimin. Ihsan adalah perwujudan dari iman dan Islam seseorang, sekaligus sebagai cermin kadar iman dan Islam seseorang. Rukun ihsan berisi tentang pelaksanaan ibadah dengan khusuk, rendah hati, ikhlas, menghadirkan hati, menghadirkan keagungan Allah Swt. merasa dilihat Allah Swt. baik ketika diam maupun bergerak. Ilmu yang membahasnya adalah ilmu tasawuf, yaitu tentang ilmu akhlak batin yang merupakan hal-hal yang menyelamatkan, wajib dijadikan hiasan oleh seorang hamba, dan hal-hal yang merusak yang harus ditinggalkan, untuk meraih akhlak yang terpuji. Seseorang yang kadar keimanannya tinggi akan melakukan rukun Islam yang limadengan penuh keikhlasan dan kekhusukan. 
    Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mendapat petunjuk dalam menjalankan akidah Islam secara utuh dan tanpa keraguan. Memiliki keimanan yang kuat dengan cara menampilkannya dalam bentuk menjalankan rukun Islam dengan benar dan memiliki keihsanan yang sempurna dalam kehidupan. Dan akhirnya, kita akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dalam naungan ridha-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

News...

MAULID NABI 2023

 

Populer