27 Juli 2021

MATERI DARING SBK KELAS 9 SEMESTER 1 BAB 1 SENI LUKIS


 

BAB . 1

SENI LUKIS

 

A.      Pengertian Seni Lukis

Seni lukis tergolong seni rupa dua dimensi yang unsur utamanya adalah wama. Seni lukis dapat katakan sebagai media untuk mengungkapkan pengalaman batiniah seniman. Oleh karena itu hasil karya seni lukis biasa bersifat pribadi Media dan teknik untuk melukis antara lain dapat menggunakan kanvas, cat air, cat minyak, cat acrilik, pewama batik, kolase, grafis seni, grafis komputer dan sebagainya. Objek lukisan bisa berupa objek alam maupun objek non-alam Berdasarkan objek yang dilukis dihasilkan berbagai jenis lukisan antara lain, lukisan pemandangan alam (landscape), lukisan alam benda (still life). lukisan potret, lukisan lingkungan hidup, binatang dan manusia, serta lukisan abstrak. Dalam sejarah seni lukis dikenal berbagai macam aliran, antara lan lukisan primitifisme, naturalisme, realisme, surealisme klasikisme, romantisme, impresio-nisme, kubisme, ekspresionisme, dadaisme dan sebagainya.

a. Lukisan Cat Minyak (Oil Painting)

Lukisan cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang dilarutkan dicampur dengan minyak (jn oil) Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau pisau palet. Kanvas yang digunakan sebagai media seni lukis terbuat dari selembar kain yang direntangkan pada kayu berbentuk segi empat (spanram) yang telah diberi campuran lain sebagai penutup pori-pori kain Kanvas tersedia dalam berbagai ukuran, bahkan sekarang kanvas memiliki bentuk segitiga ataupun segi enam. Adapun cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan (tube). Salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak dalam melukis adalah Ivan Sagito.

b. Lukisan Cat Air (Water Colour)

Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparan (tembus pandang). Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan aquarel karena dilarutkan dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat air umumnya kertas putih atau kertas khusus cat air.

c. Lukisan Pastel (Oil Pastel)

Lukisan pastel adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen wama yang telah dipadatkan seperti batangan kapur. Cara melukisnya adalah dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak rata.

d. Lukisan Arang (Conte)

Arang (conte) dapat menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan arang tidak hanya berwama hitam saja, dewasa ini banyak dipakai wama-wama yang lain seperti merah bata, biru, coklat, krem, dan hijau. Conte biasanya berbentuk serbuk tapi ada juga yang berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya biasanya digosok menggunakan kapas atau kuas.

e. Lukisan Al-Fresco

Lukisan Al Fresco termasuk jenis lukisan dinding (mural). Al Fresco sendiri mengandung arti fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan "lepa sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama. Lukisan ini berkembang pada zaman Renaisanse yang dilukiskan pada dinding gereja. Salah satu seniman yang terkenal adalah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican.

f. Lukisan Al Secco

Media yang digunakan untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al Fresco, namun lukisan al secco dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan Leonardo da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja Santa Maria Delle Grazie di Milan (Italia).

g. Lukisan Tempera

Lukisan lempera adalah tukisan yang dibuat di tembok (mural). Setelah tembok kering, catnya datuk dengan bahan perekat, bahkan ada kalanya cat air dicampur dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat minyak Lukisan tersebut disebut juga Govatal Lukinan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. Lukisan ini menjadi hiasan dinding gereja dan istana. Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisarise Ada juga lukisan tempera yang dilukiskan pada papan yang melukiskan tokoh-tokoh suci Kristen yang dipakai sebagai penolak bala dan jimat atau disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia.

h. Lukisan Azalejo

Lukisan azalejo adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar Teknik ini dahulu banyak dipakai dalam kesenian Islam,

i.      Lukisan Mozaik

Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca, porselen butir mineral, batu berwarna atau biji-bijian yang disusun sesual pola gambar. Biasanya dilukiskan pada dinding bangunan, lantai, dan langit-langit. Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia.

j. Lukisan Intersia

Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya behan yang ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diben warna-warni. Lukisan ini banyak ditemukan di Jepang. Tiongkok, dan Swiss.

k. Lukisan Kolase (Collage)

Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las, ikat, jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa barang bekas seperti onderdil mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain perca bulu binatang dan serat.

l. Lukisan Kaca (Glass Painting)

Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-wama yang beragam. Lukisan kaca berkembang pada Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik. Lukisan kaca dapat juga dibuat. dengan cara dilukis dengan menggunakan cat minyak Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada di belakang kada Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah Trusmi Cirebon (Jawa Barat).

m. Lukisan Batik (Batik Painting)

Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain dan cat berupa naphtol dan indigoso Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas Alibasyah, Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro

B. Tujuan Berkarya Seni Lukis

Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi

a. Tujuan Religius

Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebaga pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros: Sulawesi Selatan.

b. Tujuan Magis

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan

magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

c. Tujuan Simbolis.

Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan

suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian

kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan

tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

d. Tujuan Estetis

Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan semata-mata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

e. Tujuan Komersil

Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis di jalan.

f. Tujuan Ekspresi

Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.

 

 

 

 

ü  TUGAS LATIHAN SOAL

Isilah titik-tik dibawah ini dengan tepat!

  1. Seni lukis tergolong seni rupa …. Dimensi
  2. Unsur utama seni lukis adalah …..
  3. Lukisan cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang dilarutkan / di campur dengan ….
  4. Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media catairyang memiliki sifat …
  5. Carapenggunaan conte biasanya digosok menggunakan …..     



ü  Tugas d kumpulkan hari senin pukul 08:00

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

News...

MAULID NABI 2023

 

Populer