BAB
. 1
SENI
LUKIS
A.
Pengertian
Seni Lukis
Seni lukis tergolong
seni rupa dua dimensi yang unsur utamanya adalah wama. Seni lukis dapat katakan
sebagai media untuk mengungkapkan pengalaman batiniah seniman. Oleh karena itu
hasil karya seni lukis biasa bersifat pribadi Media dan teknik untuk melukis
antara lain dapat menggunakan kanvas, cat air, cat minyak, cat acrilik, pewama
batik, kolase, grafis seni, grafis komputer dan sebagainya. Objek lukisan bisa
berupa objek alam maupun objek non-alam Berdasarkan objek yang dilukis
dihasilkan berbagai jenis lukisan antara lain, lukisan pemandangan alam
(landscape), lukisan alam benda (still life). lukisan potret, lukisan
lingkungan hidup, binatang dan manusia, serta lukisan abstrak. Dalam sejarah
seni lukis dikenal berbagai macam aliran, antara lan lukisan primitifisme,
naturalisme, realisme, surealisme klasikisme, romantisme, impresio-nisme,
kubisme, ekspresionisme, dadaisme dan sebagainya.
a.
Lukisan Cat Minyak (Oil Painting)
Lukisan cat minyak (oil
painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang
dilarutkan dicampur dengan minyak (jn oil) Media yang digunakan untuk melukis
adalah kanvas, triplek, atau kertas Alat yang digunakan untuk melukis adalah
kuas atau pisau palet. Kanvas yang digunakan sebagai media seni lukis terbuat
dari selembar kain yang direntangkan pada kayu berbentuk segi empat (spanram)
yang telah diberi campuran lain sebagai penutup pori-pori kain Kanvas tersedia
dalam berbagai ukuran, bahkan sekarang kanvas memiliki bentuk segitiga ataupun
segi enam. Adapun cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk
kemasan (tube). Salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak dalam
melukis adalah Ivan Sagito.
b.
Lukisan Cat Air (Water Colour)
Lukisan cat air adalah
lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparan (tembus
pandang). Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan aquarel karena
dilarutkan dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat air umumnya
kertas putih atau kertas khusus cat air.
c.
Lukisan Pastel (Oil Pastel)
Lukisan pastel adalah
lukisan yang menggunakan butiran pigmen wama yang telah dipadatkan seperti batangan
kapur. Cara melukisnya adalah dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan
kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur
yang tidak rata.
d.
Lukisan Arang (Conte)
Arang (conte) dapat
menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang Pengaturan nuansa bentuk dan
cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan arang tidak hanya berwama
hitam saja, dewasa ini banyak dipakai wama-wama yang lain seperti merah bata,
biru, coklat, krem, dan hijau. Conte biasanya berbentuk serbuk tapi ada juga
yang berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya biasanya digosok
menggunakan kapas atau kuas.
e.
Lukisan Al-Fresco
Lukisan Al Fresco
termasuk jenis lukisan dinding (mural). Al Fresco sendiri mengandung arti fresh
atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan teknik tempera yang dibuat pada
saat tembok masih dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan "lepa
sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama. Lukisan ini berkembang pada zaman
Renaisanse yang dilukiskan pada dinding gereja. Salah satu seniman yang
terkenal adalah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di
Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican.
f.
Lukisan Al Secco
Media yang digunakan
untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al Fresco, namun lukisan al secco
dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan Leonardo da Vinci
berjudul The Last Super menghiasi gereja Santa Maria Delle Grazie di Milan
(Italia).
g.
Lukisan Tempera
Lukisan lempera adalah
tukisan yang dibuat di tembok (mural). Setelah tembok kering, catnya datuk
dengan bahan perekat, bahkan ada kalanya cat air dicampur dengan putih telur
sehingga hasilnya seperti cat minyak Lukisan tersebut disebut juga Govatal
Lukinan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. Lukisan ini menjadi hiasan
dinding gereja dan istana. Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman
Renaisarise Ada juga lukisan tempera yang dilukiskan pada papan yang melukiskan
tokoh-tokoh suci Kristen yang dipakai sebagai penolak bala dan jimat atau
disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia.
h.
Lukisan Azalejo
Lukisan azalejo adalah
lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk
tertentu sesuai dengan pola gambar Teknik ini dahulu banyak dipakai dalam
kesenian Islam,
i. Lukisan Mozaik
Lukisan mozaik adalah
lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca, porselen butir
mineral, batu berwarna atau biji-bijian yang disusun sesual pola gambar. Biasanya
dilukiskan pada dinding bangunan, lantai, dan langit-langit. Teknik lukisan ini
banyak ditemukan di Tiongkok Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga
dikembangkan di Indonesia.
j.
Lukisan Intersia
Lukisan intersia
tekniknya sama dengan mozaik, hanya behan yang ditempelkan berupa kayu tipis
atau kulit kayu pada papan yang diben warna-warni. Lukisan ini banyak ditemukan
di Jepang. Tiongkok, dan Swiss.
k.
Lukisan Kolase (Collage)
Lukisan kolase adalah
lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las, ikat, jalin. Tema dan corak
yang digunakan untuk membuat lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa
barang bekas seperti onderdil mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain
perca bulu binatang dan serat.
l.
Lukisan Kaca (Glass Painting)
Lukisan kaca adalah
lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang
lain dengan bantuan timah Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai
dengan pola tertentu dengan warna-wama yang beragam. Lukisan kaca berkembang
pada Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik.
Lukisan kaca dapat juga dibuat. dengan cara dilukis dengan menggunakan cat
minyak Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada di belakang
kada Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah Trusmi Cirebon (Jawa
Barat).
m.
Lukisan Batik (Batik Painting)
Lukisan batik dibuat
dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak
pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan
kain lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain
dan cat berupa naphtol dan indigoso Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif
dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting Beberapa
seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas Alibasyah,
Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro
B.
Tujuan Berkarya Seni Lukis
Dalam membuat sebuah
karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut.
Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius,
magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi
a.
Tujuan Religius
Seorang seniman yang
memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebaga pengabdian
yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme
atau monotheisme Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius
adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros: Sulawesi Selatan.
b.
Tujuan Magis
Seorang seniman yang
memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan
magis atau sihir.
Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang
melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut
paham primitivisme Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif
banyak terdapat di Bali.
c.
Tujuan Simbolis.
Seorang seniman yang
memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan
suatu cita-cita
kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan,
kedamaian
kekuatan, dan kehendak
positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan
tujuan simbolis adalah
lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.
d.
Tujuan Estetis
Seorang seniman yang
memiliki tujuan estetis akan melukis dengan semata-mata mengutamakan rasa
keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi.
Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau
lukisan kegiatan masyarakat.
e.
Tujuan Komersil
Seorang seniman yang
memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli.
Contohnya adalah para pelukis di jalan.
f.
Tujuan Ekspresi
Seorang pelukis yang
melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya
sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini seniman benar-benar total
mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan Teknik yang
dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas
tersendiri.
ü TUGAS LATIHAN SOAL
Isilah
titik-tik dibawah ini dengan tepat!
- Seni
lukis tergolong seni rupa …. Dimensi
- Unsur
utama seni lukis adalah …..
- Lukisan
cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa
tepung atau pasta yang dilarutkan / di campur dengan ….
- Lukisan
cat air adalah lukisan yang menggunakan media catairyang memiliki sifat …
- Carapenggunaan conte biasanya digosok menggunakan …..
ü Tugas d kumpulkan hari senin pukul
08:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar