BAB 1 ALAT UKUR BESARAN POKOK DAN TURUNAN
PENGUKURAN BESARAN POKOK
Pengukuran Besaran Panjang
Mengukur panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta.
Mengukur panjang dengan satuan baku harus menggunakan alat ukur, sepert :
Penggaris/mistar
Ketelitiannya 0,05 cm atau 0,5 mm. Cara membaca penggaris/mistar yang benar :
Pita Pengukur (rol meter atau meteran gulung)
Tingkat ketelitiannya sampai 1 mm (0,1 cm)
Jangka sorong
Ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter pipa
Gambar jangka sorong :
Contoh cara membaca jangka sorong :
Mikrometer sekrup
Ketelitian mikrometer sekrup 0,01 mm. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda
Cara membaca jangka sorong. Silahkan dibuka video dibawah ini !
Cara membaca mikrometer sekrup. silahkan dibuka video dibawah ini !
b. Pengukuran besaran massa
Besaran massa dapat diukur menggunakan beberapa alat ukur berikut :
Neraca badan untuk menimbang badan
Timbangan pasar digunakan oleh para pedagang di pasar
Neraca lengan tuas sering dijumpai di kantor pos untuk menimbang surat
Neraca sama lengan, biasanya digunakan untuk menimbang emas
Neraca elektronik, seperti digunakan pada bidang farmasi dan penelitian di laboratorium
Neraca Ohauss merupakan alat ukur massa yang terdiri atas tiga batang skala
c. Pengukuran besaran waktu
Besaran waktu dapat diukur menggunakan beberapa alat ukur, seperti arloji, stopwatch, dan jam atom
d. Pengukuran besaran suhu
Alat ukur suhu adalah termometer
e. Pengukuran besaran kuat arus listrik
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
PENGUKURAN BESARAN TURUNAN
Pengukuran besaran luas
untuk benda yang bentuknya teratur, luas dapat diukur dengan menggunakan rumus matematika
untuk bidang yang bentuknya tidak beraturan, luasnya dapat ditentukan menggunakan kertas berpetak
Pengukuran besaran volume
untuk benda yang bentuknya teratur, volume dapat ditentukan dengan rumus matematika
untuk benda yang bentuknya tidak teratur, besar volumenya dapat diperoleh melalui pengukuran langsung dengan gelas ukur
Cara Mengukur Volume Benda yang Bentuknya Tidak Teratur
Berikut ini adalah langkah-langkah mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur dengan menggunakan gelas ukur.
Isi gelas ukur dengan air dan baca volumenya. Misalkan, volume yang terbaca adalah V1 = 30 cm3.
Masukkan benda yang diukur ke dalam gelas ukur. Usahakan agar seluruh bagian benda tercelup
Volume air akan naik. Baca, volumenya air sekarang. Misalkan, volumenya sekarang adalah V2 = 40 cm3.
Hitunglah volume benda dengan menggunakan rumus; Volume Benda = V2 - V1 = 40 - 30 = 10 cm3
Isi gelas berpancuran dengan air sampai ada sedikit air yang keluar dari mulut pancuran.
Tempatkan gelas ukur kosong tepat di bawah mulut pancuran.
Masukkan benda yang diukur ke dalam gelas berpancuran. Usahakan agar seluruh bagian benda tercelup.
Air akan tumpah dari mulut pancuran dan ditampung oleh gelas ukur.
Volume benda adalah sama dengan volume air yang tertampung dalam gelas ukur
c. Pengukuran besaran massa jenis
Cara mengukur massa jenis suatu benda, yaitu mengukur massa benda dengan timbangan atau neraca terlebih dahulu kemudian mengukur volume benda tersebut. kemudian massa jenis tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut :
d. Pengukuran besaran konsentrasi larutan
Konsentrasi menyatakan kepekaan suatu zat dalam larutan. Besarnya konsentrasi dapat dihitung dengan rumus :
Susu sebanyak 150 gram dilarutkan dengan air panas sebanyak 50 mL. Maka konsentrasi larutan susu tersebut adalah ?
Diketahui : massa susu = 150 gram
volume = 50 mL = 0,05 L
Ditanya : konsentrasi susu ?
Penyelesaian soal :
K =
=
= 3000 g/L
Maka konsentrasi larutan susu tersebut adalah 3000 g/L.
e. Pengukuran besaran laju pertumbuhan
Laju pertumbuhan = pertambahan tinggi
selang waktu
contoh soal :
Anita menanam kacang hijau dalam pot. Pada awal pengukuran tinggi kecambah dr permukaan tanah 2 cm. Selang 5 hr kemudian, ternyata tinggi kecambah menjadi 8 cm. Berapakah laju pertumbuhannya?
Laju pertumbuhan = pertambahan tinggi
selang waktu
= 8 cm - 2 cm : (5 hari)
= 1,2 cm/hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar