BAB I
AL-QUR’AN DAN KEISTIMEWAANNYA
(Bacalah baik-baik pengetahuan tentang Al-Quran ini !)
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya Al-Qur’an sebagai kitab suci yang sampai hari ini dijaga keasliannya. Bagi orang yang membacanya akan menemukan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri di dalam hati yang paling dalam. Itulah salah satu mukjizat al-Qur’an yang membedakan dengan kitab yang lain. Berbagai persoalan di dunia mampu dijawab oleh kitab suci ini. Oleh karena itu, bagi anakanakku pada usia remaja awal, alangkah baiknya memanfaatkan aktifitas keseharian dengan membaca, memahami dan mengkaji kata dan kalimat yang terdapat dalam al-Qur’an demi kebermanfaatan dan keberkahan hidup
A. SEJARAH DITURUNKANNYA AL-QUR’AN
Al-Qur’an diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. dalam jangka waktu ± 23 tahun melalui perantaraan malaikat Jibril secara berangsur-angsur. Dimulai dari bulan Ramadan ketika Nabi Muhammad Saw. tengah bertahanus (menyendiri) di Gua Hira, hingga wahyu terakhir ketika sedang melaksanakan haji wada’. Surah-surah dan ayat-ayat al-Qur’an diturunkan secara bertahap kepada Nabi Saw. Hal ini dijelaskan oleh Al-Qur’an sendiri. Allah Swt. berfirman:
Artinya : "Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan secara berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. " (QS. Al Israa’ [17]:106)
Setelah wahyu diterima, kemudian nabi Muhammad membacakan kepada para sahabat yang mendengarnya. Para sahabat diperintahkan untuk mencatat ayat-ayat tersebut di atas kayu, pelepah kurma, di atas batu, tulang unta dan lain sebagainya. Di antara para sahabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Rasulullah Saw. sebagai pencatat wahyu, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali Abi Thalib, Mua’wiyah, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, Khalid bin Walid dan Tsabit bin Qais.
1. Periodisasi Turunnya Al-Qur’an
Para ulama 'Ulum Al-Qur’an membagi sejarah turunnya Al-Qur’an dalam dua periode: (1) Periode sebelum hijrah, ayat-ayat periode pertama ini dinamai ayat-ayat Makkiyyah, (2) Periode sesudah hijrah. ayat-ayat periode kedua dinamai ayat-ayat Madaniyyah.
a. Periode Makkiyah (periode makkah), yaitu ayat Al-Qur’an yang turun sebelum Nabi Muhammad Saw. melakukan hijrah ke madinah. Berjumlah 86 Surah, diturunkan selama 12 tahun 5 bulan. Wahyu yang pertama kali turun pada tanggal 17 ramadhan 610 M di Gua Hira’ pada saat Nabi Muhammad Saw. bertahannus adalah Surah Al-Alaq ayat 1 – 5 :
Pada periode makkiyah telah menimbulkan bermacam-macam reaksi di kalangan masyarakat Arab ketika itu. Reaksi-reaksi tersebut nyata dalam tiga hal pokok, yaitu :
1) Segolongan kecil dari mereka menerima dengan baik ajaran-ajaran Al-Qur’an.
2) Sebagian besar dari masyarakat tersebut menolak ajaran Al-Qur’an, karena kebodohan mereka (QS. 21:24), keteguhan mereka mempertahankan adat istiadat dan tradisi nenek moyang (QS. 43:22), dan atau karena adanya maksudmaksud tertentu dari satu golongan seperti yang digambarkan oleh Abu Sufyan: "Kalau sekiranya Bani Hasyim memperoleh kemuliaan nubuwwah, kemuliaan apa lagi yang tinggal untuk kami."
3) Dakwah Al-Qur’an mulai melebar melampaui perbatasan Makkah menuju daerah-daerah sekitarnya.
b. Periode Madaniyyah (periode Madinah) yaitu ayat Al-Qur’an yang turun sesudah Nabi Muhammad Saw. melakukan hijrah ke madinah. Berjumlah 28 Surah. Turun selama 9 tahun 9 bulan. Selama masa periode ini, dakwah Al-Qur’an telah dapat mewujudkan suatu prestasi besar karena penganut-penganutnya telah dapat hidup bebas melaksanakan ajaran-ajaran agama di Yatsrib (yang kemudian diberi nama Al-Madinah Al-Munawwarah). Wahyu yang terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. adalah Surah Al Maidah ayat 3:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar